KONTAK ‘SENJATA’ DI RUANG KONSEPSI
B. KARYA ‘ORANG ACEH’ ITU DI “KUFLET”
By: Wiko Antoni, S.Sn
Karya terbesar Sulaiman dalam “Kuflet” adalah ide pendirian “kuflet” itu sendiri, bersama Maizul (seorang sastrawan Sumatera Barat), Arnaldoriko (seorang putra Jambi, (Alm) Prof Dr. Mursal Esten (Sastrawan Nasional dari Sumatera Barat) dan Rustam Efendi (Perupa asal Bengkulu), IDN. Supenida, S.Kar (Komposer asal
Karya-karya tersebut memang kental dengan kerisauan yang tersublim ke dalam bentuk pertunjukan teater. Perjuangan tak henti memikirkan kampung halaman. Berfikir dan menatap dari kejauhan merupakan derita tersendiri, namun ‘rumah’ bernama “Kuflet” setia menyalurkan kegelisahan itu jadi karya-karya dan hadir sebagai refleksi kegamangannya (untuk topik ini, baca tulisan Wiko Antoni berjudul “Hikayat Cantoi Sulaiman Juned: Eksternalisasi Agrophobia, dalam Jurnal Komindok STSI Padangpanjang No.3 tahun 2008).
“Percintaan” Sulaiman dengan “Kuflet” merupakan hubungan antara rumah dan penghuninya, saling memahami dan memiliki visi yang sama tentang aturan yang berlaku didalam rumah itu. Dilandasi persaudaraan dan saling melindungi serta bertolong-tolongan untuk kebaikan. Sulaiman Juned lelaki kilometer nol Indonesia itu, tegar menghadapi “peperangan” visi kesenimanan di negeri orang. Luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar